Kawasaki KLX 150 BF Loyo, Bagaimana Menuntaskannya?

 Kawasaki KLX 150 BF Loyo, Bagaimana Menuntaskannya?


Halo Mas Aant, aku mempunyai pertanyaan dan keluhan perihal motor aku ialah Kawasaki KLX 150 BF yang saya beli pertengahan 2016.


Ada beberapa pertanyaan & keluhkan:

1. Kenapa KLX saya sekiranya saat digas seperti 'mbrebet' gitu bunyi knalpot standartnya?

2. Aku telah ganti sproket dengan mata yang lebih banyak namun kenapa masih kurang tarikannya?

3. Apakah betul sebab KLX 150 BF gunakan karburator jenis vakum jadi tarikannya sungguh-sungguh loyo?

4. Saya berencana ingin mengganti knalpot dengan mengaplikasikan produk FMF atau Norifumi, menurut Mas Aant bagaimana plus minus kedua produk hal yang demikian untuk dipakai ke KLX saya?


Mohon jawaban serta pencerahannya mas. Terimakasih banyak Mas Aant semoga berhasil terus!



Jawab:

Halo juga Mas Baik, terima beri pertanyaannya, saya coba tolong jawab keluhannya:


1.    Jikalau sekedar suara seakan brebet memang begitu bunyi standarnya KLX, ini karena di silencer ada catalytic converter plus banyak sekat sehingga seakan mampat.

Apabila ini tentu berkaitan dengan emisi gas membuang, berhubung masih pakai karburator, yang mana pasokan bensin tak dapat sepresisi mesin injeksi, karenanya salah satu metode supaya lolos regulasi bagian knalpot yang dimaksimalkan, bahkan itu telah termasuk ditambah injeksi udara bersih ke leher knalpotnya.

ohiya, beda cerita sekiranya mesin yang brebet, yang artinya saat digas kenaikan putaran mesinnya tersendat.

Apabila mesinnya yang brebet berarti ada yang tidak normal, bisa dari setelan karburator tak tepat, pasokan bensin terhambat, saringan udara mampat atau dari pengapian misal busi akan mati.

Tentu seharusnya diperiksa satu-persatu untuk memastikannya.


2.    Mengganti sproket belakang dengan yang bermata lebih banyak memang bisa menaikkan akselerasi sebab perbandingan jadi ringan.

Baik yang perlu dicatat, standarnya KLX saja yang berukuran 52/14 sudah amat ringan, tujuannya biar kuat diterapkan menanjak di pegunungan atau dapat keluar dikala terjebak di jalan jelek.

Nah apakah Mas Baik mengaplikasikannya di jalan off-road? Namun iya sih tak keadaan sulit.

Baik bila diterapkan harian di jalan raya, pasti bahkan akan terasa semakin loyo dan nafas mesin jadi sangat pendek.

Melainkan mau tarikan lebih bagus, anjuran aku lakukan upgrade performa saja, mulai dari yang ringan seperti ganti per kopling dengan yang sedikit lebih keras atau cukup per standar diganjal ring, kemudian aplikasi CDI aftermarket seperti BRT.



Melainkan kurang puas, lanjut ke yang lebih advance, dari ganti knalpot (opsinya sangat banyak), porting & polish kepala silinder, aplikasi kem custom dan roller rocker arm seperti buatan BRT, hingga langkah bore up untuk menaikkan kapasitas mesin.

Dijamin tarikan jauh lebih kencang dan tidak loyo lagi!

Bicara loyonya mesin KLX ini memang jangan heran, seperti diulas di poin 1 ini berkaitan dengan emisi.

Demi lolos standar Euro 3 dan tetap pakai karburator, maka pasokan bensin dari karburator dicekik, kemudian sektor pembuangan diperketat salurannya.

Penerapan seperti yang dirasakan, kinerja mesin terasa loyo.


3.    Betul KLX 150 BF pakai karburator vakum, tepatnya Keihin NCV24.

Khas karbu vakum memang cenderung lebih lambat, sebab terangkatnya skep tergantung tingkat kevakuman ruang bakar, tidak sespontan variasi skep yang langsung ditarik gas.

Makanya versi New KLX yang memang diperuntukkan untuk off-road (tanpa STNK) pakai karburator konvensional biar lebih responsif.

Khusus pengabut bahan bakar vakum ini tentu tujuannya lagi-lagi untuk mengejar efisiensi dan standar emisi, sebab bensin yang masuk ke ruang bakar benar-benar layak mintanya mesin, bukan yang dipaksa masuk.


4.    Nah aplikasi knalpot aftermarket aku rasa betul-betul dapat mendongkrak kinerja KLX 150 BF, menurut uji coba pakai dynamometer akan ada kenaikan sekitar 1 dk, lumayan lah!

Kedua opsi yang disodorkan merupakan FMF dan Norifumi aku rasa bagus, asalkan yang terpenting gunakan produk orisinil bukan palsu, sehingga kualitas dapat dipertanggungjawabkan.

Sekiranya FMF yang ialah produk yang aslinya dari Amerika.

Oiya kecuali kedua merek tersebut, ada pula Prospeed yang banyak diterapkan di KLX.

Apabila dari sisi positif tentu akan menaikkan daya kerja.



Sedang sisi negatif salah satunya suara motor jadi lebih berisik, kecuali itu biasanya konsumsi bensin jadi lebih boros.

Oiya rekomendasi saya, sesudah ganti knalpot dan diterapkan harian coba cek situasi elektroda busi.

Situasi terlalu putih berarti pasokan bensin kurang, tambahkan dengan mengganti ukuran spuyer baik pilot jet maupun main jet, naikkan berjenjang satu step dulu ukurannya

Kecuali terbaik jikalau warna elektroda businya merah bata.

Kalau itu dapat pula dinikmati tarikannya, kalau kosong berarti memang kekeringan.

Tapi pasokan bensin dan udara pas maka rasanya dikala digas energi yang keluar padat berisi tarikannya.

Sebaliknya seandainya pasokan bensin telah kebanyakan, maka akan brebet plus keluar asap hitam.

Nah demikian jawaban saya, semoga bisa menolong menuntaskan permasalahan dan keluhan Kawasaki KLX 150 BF milik Mas Baik. Salam!

sumber:https://otomotifnet.gridoto.com/read/232331157/konsultasi-otomotif-kawasaki-klx-150-bf-loyo-bagaimana-mengatasinya?page=5

LihatTutupKomentar